Home » » Kepada Sang Matahari

Kepada Sang Matahari

Posted by E-Learning on Saturday, March 15, 2014


Perkenalkan, aku embun. Tentu kalian mengenalku kan? atau mungkin kalian tak pernah melihatku lagi sebab bangun saat hari mulai terik? Namaku embun, kawan, kau pasti menganggapku bergelayut malas di pucuk daun. Andai kalian tau, sebenarnya aku sedang semangat. Ya, tiap pagi aku semangat menunggu matahariku. Matahari yang amat aku kagumi--meski ia takkan pernah tau.

Kalian mungkin tertawa, mengetahui bahwa makhluk sepertiku amat mencintai matahari. Aku sungguh-sungguh bahagia meski hanya sulur-sulurnya yang menyentuh hangat tubuh rapuhku, meski biasnya juga bisa melenyapkanku. Aku nyaman melihatnya dari pucuk daun.

Aku tahu dia diatas sana, dan aku seharusnya tau yang di langit hanya mencintai yang di langit pula. Eh, tapi ini pagi, matahari-ku pasti datang. Janjinya tak pernah ter-ingkari.Meski awan mendung bergelayut merusak pagi indah kami, kutahu pasti diatas sana ada matahari-ku. Ia takkan melihatku, tapi aku sempurna tetap menatapnya, menghayatinya.

Meski malam tega memisahkan kami, aku yakin, esok lusa matahari tetap datang. Menyinariku yang akan segera mati. Menerangi bumi yang semakin tua dan menua.
Sebentar lagi aku akan mati, aku tetap berterimakasih pada-NYA menjadikanku seperti ini, menjadi embun. Meski sempat aku merajuk ingin menjadi benda langit sepertimu, matahari. Tapi ini takdirku. Aku menerimanya. Matahari, terimakasih sudah menyinari tubuh rapuhku, terimakasih menghidupi pucuk daun yang kutempati. Kau tahu, aku mencintaimu.
Teruslah bersinar! Selamat Pagi!

Hanifah.N
-Hanifah NS-
Hanifah Nitasari, punya obsesi lebih pada 'Lelaki ber-celana Cingkrang'


Hosting Unlimited Indonesia

0 comments:

Donate Bitcoin :
19QsXRcfUEKW9AVbGkJFB6WJPvn6uRboNr