Hari kemarin, putri kecil saya ingin membeli sekoteng. Makanan
berbentuk butiran kecil-kecil mirip mutiara. Saya pilih yang warna
merah. Sebungkusnya dua ribu lima ratus. Selain itu saya beli juga satu
buah timun suri. Harganya enam ribu rupiah.
Pagi hari sudah saya
bikinkan sop buah (cuma terdiri atas air, gula putih, susu, sekoteng dan
timun suri). Malam hari dia menunjuk-nunjuk sekoteng itu lagi, maka
saya bikinkan lagi. Nah pada malam hari, dia
mencoba memakan sekoteng itu tidak pakai sendok, namun memakai
tangannya. Tentu saja saya larang. Kalau kita makan nasi dan ayam goreng
langsung pakai tangan, ya gak masalah. Namun jika makan entah itu es campur, sop buah, sop ceker apalagi gulai kambing pakai tangan langsung
tak pakai sendok, hi hi hi, lihatnya gimana gitu.
Sendok saya kira adalah produk sederhana yang memberi kita banyak
pelajaran hidup. Misalnya kemudahan hidup. Jika kita makan sayur tanpa
sendok, tentu airnya sulit kita makan.
Padahal pada air sayur itu biasanya terdapat banyak gizinya. Sendok juga memudahkan kita makan saat di perjalanan. Sebetulnya makan dengan tangan langsung konon lebih bagus karena pada jari-jari kita ada enzim-enzim yang baik untuk pencernaan, namun dalam perjalanan biasanya air tak begitu mudah.
Adanya sendok dapat mengatasi hal ini. Kita tak perlu cuci tangan sesudah makan. Sendok juga menghindarkan kita dari bahaya. Kopi dan susu biasanya lebih enak diseduh dengan air mendidih. Hal ini karena tingginya suhu air akan membuat serbuk susu dan kopi larut lebih sempurna, sehingga rasanya lebih enak. Terbayang kalau kita harus mengaduknya pakai tangan langsung. Menyeramkan. Tapi dengan sendok, campuran air dan kopi atau susu teraduk sempurna dan tangan kita baik-baik saja.
Seperti itu pula kita dalam memilih teman-teman. Tidak perlu teman-teman berprestise tinggi dengan daftar kesusksesan dan kekayaan menggiurkan. Seringkali yang lebih bermanfaat adalah teman-teman sederhana namun rendah hati namun ringan tangan menolong. Teman-teman yang seperti sendok, membuat banyak hal rumit menjadi sederhana, membantu kita terhindar dari berbagai bencana dan bahaya.
oleh : Dian
di Komunitas Bisa Menulis
Padahal pada air sayur itu biasanya terdapat banyak gizinya. Sendok juga memudahkan kita makan saat di perjalanan. Sebetulnya makan dengan tangan langsung konon lebih bagus karena pada jari-jari kita ada enzim-enzim yang baik untuk pencernaan, namun dalam perjalanan biasanya air tak begitu mudah.
Adanya sendok dapat mengatasi hal ini. Kita tak perlu cuci tangan sesudah makan. Sendok juga menghindarkan kita dari bahaya. Kopi dan susu biasanya lebih enak diseduh dengan air mendidih. Hal ini karena tingginya suhu air akan membuat serbuk susu dan kopi larut lebih sempurna, sehingga rasanya lebih enak. Terbayang kalau kita harus mengaduknya pakai tangan langsung. Menyeramkan. Tapi dengan sendok, campuran air dan kopi atau susu teraduk sempurna dan tangan kita baik-baik saja.
Seperti itu pula kita dalam memilih teman-teman. Tidak perlu teman-teman berprestise tinggi dengan daftar kesusksesan dan kekayaan menggiurkan. Seringkali yang lebih bermanfaat adalah teman-teman sederhana namun rendah hati namun ringan tangan menolong. Teman-teman yang seperti sendok, membuat banyak hal rumit menjadi sederhana, membantu kita terhindar dari berbagai bencana dan bahaya.
oleh : Dian
di Komunitas Bisa Menulis
0 comments:
Post a Comment