Assalamu’alaikum, Mas Fulan..
Kenalkah kau denganku?
Mas Fulan, kau entah sadari atau tidak, aku adalah salah satu rekan perempuan se-halaqah denganmu. Tentu kau tak mengenalku, sebab ada tabir pembatas diantara kita.
Lantas apakah aku mengenalmu?
Bukan amat kenal atau tidak kenal sama sekali, yang kutau kau adalah kakak teman halaqahku sesama perempuan. Iya kan? aku hanya tau sebatas itu. Itu pun dari celotehan tak sengaja adik perempuanmu itu.
Mas Fulan, Bolehkah aku bertanya?
Aku tidak pernah memerhatikan detail laki-laki lain selain Ayahku. Namun suatu hari, maafkan aku sempat bersitatap denganmu, meski sekejap. Dan.. baru kusadari, Mas, ternyata di setiap halaqah kita nyaris memakai baju yang sepadan. Tidak penting dan bukan apa-apa mungkin bagimu, tapi kenapa?
Minggu lalu, aku memakai longdress hijau. Ketika kau datang sekilas kulihat kau memakai hem berwarna tosca. Itu kuanggap angin lalu, Mas. Hingga sore tadi, ketika halaqah lagi-lagi aku tidak sengaja mendapatimu, memakai kemeja bermotif kotak. Dan aku? tanpa sengaja juga memakai terusan bermotif serupa.
Entah apa yang ada di pikiranku ini, mas Fulan. Padahal kita saling kenal pun tidak.
Rasanya makin lama isi surat ini makin melantur saja ya Mas? Eh, ngomong-ngomong apa kau sudah muroja’ah untuk Tahfidzh minggu depan?
* Inspirasi Halaqah Sabtu, 10 Mei 2014.
Kenalkah kau denganku?
Mas Fulan, kau entah sadari atau tidak, aku adalah salah satu rekan perempuan se-halaqah denganmu. Tentu kau tak mengenalku, sebab ada tabir pembatas diantara kita.
Lantas apakah aku mengenalmu?
Bukan amat kenal atau tidak kenal sama sekali, yang kutau kau adalah kakak teman halaqahku sesama perempuan. Iya kan? aku hanya tau sebatas itu. Itu pun dari celotehan tak sengaja adik perempuanmu itu.
Mas Fulan, Bolehkah aku bertanya?
Aku tidak pernah memerhatikan detail laki-laki lain selain Ayahku. Namun suatu hari, maafkan aku sempat bersitatap denganmu, meski sekejap. Dan.. baru kusadari, Mas, ternyata di setiap halaqah kita nyaris memakai baju yang sepadan. Tidak penting dan bukan apa-apa mungkin bagimu, tapi kenapa?
Minggu lalu, aku memakai longdress hijau. Ketika kau datang sekilas kulihat kau memakai hem berwarna tosca. Itu kuanggap angin lalu, Mas. Hingga sore tadi, ketika halaqah lagi-lagi aku tidak sengaja mendapatimu, memakai kemeja bermotif kotak. Dan aku? tanpa sengaja juga memakai terusan bermotif serupa.
Entah apa yang ada di pikiranku ini, mas Fulan. Padahal kita saling kenal pun tidak.
Rasanya makin lama isi surat ini makin melantur saja ya Mas? Eh, ngomong-ngomong apa kau sudah muroja’ah untuk Tahfidzh minggu depan?
* Inspirasi Halaqah Sabtu, 10 Mei 2014.
-Klaten, 13 April 2014
-Hanifah NS-
Hanifah Nitasari, punya obsesi lebih pada 'Lelaki ber-celana Cingkrang'
Hanifah Nitasari, punya obsesi lebih pada 'Lelaki ber-celana Cingkrang'
0 comments:
Post a Comment